Ada TC di Luar Negeri, Surono: Petinju Pelatnas Harus Miliki Mental Juara dan Bukan Kaleng-kaleng

Minggu, 27 Juli 2025 | 19:22:26 WIB
Surono (paling kiri) bersama petinju terbaik Seleknas Tinju Piala Menpora 2025.

Jakarta,sorotkabar.com - Seleksi Nasional (Seleknas) Tinju Piala Menpora 2025 resmi ditutup Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Hall Basket Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

Seleknas yang mulai berlangsung 21 Juli itu menjadi bagian dari upaya penguatan pembinaan olahraga prestasi di Indonesia. Pemerintah melalui Kemenpora berharap kejuaraan ini dapat memunculkan bakat-bakat potensial dan memperkuat regenerasi atlet tinju nasional.

Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Surono menilai kualitas para petinju yang tampil di seleknas sudah bagus namun masih harus ditingkatkan lagi. Makanya, dari hasil seleknas akan dipilih petinju berkualitas yang bakal menjadi penghuni pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk dipersiapkan menghadapi event internasional termasuk SEA Games Thailand 2025.

Tidak hanya itu saja, jelas Surono, mereka yang terpilih akan menjalani seleksi secara ketat termasuk dari segi psikologisnya untuk melihat petinju mana yang termasuk petarung dan memiliki mental juara. “Kita akan mencari petinju petarung yang bermental juara bukan kaleng-kaleng,” tegasnya.

Lebih jauh Surono menyebut mereka yang terpilih dalam pelatnas akan dikirim ke luar negeri untuk menjalani Trainning Camp (TC) dalam menghadapi SEA Games Thailand 2025 nanti. “Kalau latihan di sini sudah tidak mungkin lagi kita bisa mengalahkan Thailand dan Filipina. Makanya, kita harus cari negara mana  yang menjadi tempat TC. Salah satu pilihannya sih Uzbekistan yang juara umum Olimpiade Paris 2024 itu,” ujarnya.

“Kalau bisa TC di Uzbekistan, kita akan kirim mereka untuk persiapan program jangka panjang menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Dari dulu kan petinju Indonesia itu bisa bersaing di tingkat internasional dari kelas-kelas tertentu yang dimana berat badannya banyak di Indonesia. Yaitu kelas di bawah 80 kg,” tambahnya.

Tentang adanya usulan  merekrut pelatih asal Kuba yang menangani Timnas Tinju Indonesia, Surono mengemukakan, akan dijajaki. “Selama pelatih itu bisa membuat atlet-atlet Indonesia  juara, khususnya lolos ke olimpiade, kenapa tidak?,” ungkapnya.

Terkait persiapan menuju SEA Games Thailand 2025, Surono memastikan akan ada TC maupun try out ke luar negeri. “Pasti ada try out. Apakah di kawasan ASEAN, Asia atau Eropa tidak masalah. Dari sini, kita bisa mengecek apakah atlet itu sudah siap untuk bertanding atau belum. Atau bisa untuk mengecek potensi-potensi lawan yang akan dihadapi di SEA Games nanti. Biar kita mengetahui kekuatannya,” tuturnya.

Sedangkan untuk kuota petinju yang akan dipanggil ke Pelatas, Surono menegaskan, masih akan dicek kelas-kelas yang memiliki peluang untuk bersaing dan merebut medali. “Jadi tidak harus semuanya. Yang penting bukan full team atau tidak tetapi mana yang punya peluang itulah yang diprioritaskan,” tutupnya.

Pada Seleknas ini tampil 98 petinju dari seluruh Indonesia yang bertarung di 9 kelas putra dan 8 putri. Tim Tinju Jawa Barat (Jabar) muncul sebagai juara umum dengan  merebut lima medali emas. Kelima emas Jabar dipersembahkan oleh Alfianta Kartika Monopo (kelas bantam/54kg) putri, Yuliana Pudi kelas (bulu/57kg) putri, Elizer Gonzales (welter ringan/63,5 kg), Alfino Caesar (Menengah/75kg) dan  Maikhel Roberrd Nuskita (Berat Ringan /80 kg).(*)

Halaman :

Terkini