Guru PPPK Riau Menjerit 2 Bulan Gaji Belum Dibayar

Minggu, 25 Agustus 2024 | 12:51:58 WIB
Foto: ilustrasi (int)

PEKANBARU, sorotkabar.com - Guru ASN PPPK tahun 2023 di Provinsi Riau menjerit, karena gaji Juli dan Agustus belum cair.

Eko Wibowo, Ketua ASN PPPK Guru 2022 Riau, dengan nada lirih menyampaikan curahan hati para guru ASN PPPK formasi 2023.

Betapa tidak, gaji mereka yang dinanti-nantikan hingga kini belum juga cair. Bagi sebagian besar orang, gaji mungkin hanya angka di rekening, tetapi bagi para guru ini, gaji adalah napas kehidupan.

"Salah satu rekan kami sedang hamil delapan bulan. Dia akan segera melahirkan, dan membutuhkan biaya untuk persalinan. Namun, gaji PPPK nya belum juga cair sudah dua bulan," ungkap pria yang akrab disapa Ekowi, Sabtu (24/8/2024).

Bayangkan, seorang ibu yang sedang mempersiapkan diri menyambut kehidupan baru, namun justru dibayangi kecemasan karena belum mendapatkan haknya. Situasi ini tentu tidak hanya menjadi beban bagi sang ibu, tetapi juga bagi para guru lainnya yang tengah berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Dia dan rekan-rekan yang lain sangat membutuhkan gaji ini, untuk makan, biaya anak sekolah, dan kebutuhan lainnya. Kami berharap pemerintah Provinsi Riau mendengar curahan hati kami. Jangan sampai guru-guru PPPK ini berhutang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari," tambah tokoh muda pendidikan Riau ini.

Keterlambatan pembayaran gaji ini seolah menjadi ironi di tengah upaya pemerintah daerah yang giat membangun berbagai sektor. Namun justru terkesan lambat dalam memperhatikan kesejahteraan para pendidik.

Diharapkan pendidikan seharusnya menjadi prioritas, bukan hanya dalam retorika, tetapi juga dalam tindakan nyata. Karena di tangan para guru, generasi penerus bangsa ditempa dan dipersiapkan untuk menghadapi masa depan.

"Masalah pendidikan tentu jadi prioritas Pemda. Masak bangun yang lain bisa, kenapa gaji guru PPPK 2023 kok lama gajiannya?" tutup Ekowi dengan harapan yang masih menyala.

Ia berharap gaji guru PPPK jangan sampai telat, mengingat ada banyak kebutuhan yang mesti dipenuhi. (*)

Terkini