Sydney,sorotkabar.com – Maskapai nasional Qantas Australia mengonfirmasi bahwa seorang peretas dunia maya telah melakukan kontak dengan perusahaan terkait pelanggaran data besar-besaran yang terjadi pekan lalu.
Insiden ini mengekspos informasi pribadi milik sekitar enam juta pelanggan, menurut pernyataan juru bicara Qantas kepada Reuters pada Selasa (8/7/2025).
Peretas dilaporkan menargetkan pusat layanan pelanggan dan berhasil memperoleh akses ke sistem pihak ketiga yang digunakan Qantas.
Sistem tersebut menyimpan data sensitif seperti nama pelanggan, alamat email, nomor telepon, tanggal lahir, dan nomor frequent flyer.
“Karena ini merupakan kasus kriminal, kami telah berkoordinasi dengan Kepolisian Federal Australia dan tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut mengenai isi kontak tersebut,” kata juru bicara Qantas.
Ia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada bukti bahwa data yang dicuri telah dipublikasikan, tetapi pemantauan terus dilakukan bersama para ahli keamanan siber.
Pelanggaran data ini menjadi salah satu serangan siber terbesar di Australia sejak insiden yang menimpa Optus dan Medibank pada tahun 2022.
Kedua kasus tersebut sempat mengguncang publik dan mendorong pemerintah Australia untuk memberlakukan undang-undang ketahanan siber wajib bagi perusahaan besar.
Insiden ini menjadi pukulan berat bagi Qantas yang sedang berupaya memulihkan kepercayaan publik.
Reputasi maskapai ini sempat anjlok tajam selama pandemi Covid-19 akibat sejumlah kebijakan kontroversial, dan dampaknya masih terasa hingga kini dalam peringkat maskapai dan persepsi merek.
Qantas menyatakan bahwa mereka telah memperkuat langkah-langkah keamanan dan berkomitmen penuh untuk melindungi data para pelanggannya.(*)