Astronaut Potret Fenomena Ubur-ubur Merah Pancarkan Petir di Langit AS

Sabtu, 05 Juli 2025 | 20:20:57 WIB
Gambar dari ISS yang memperlihatkan fenomena ubur-ubur merah atau disebut sprite memancarkan petir di atas Bumi. (Live Science/Live Science)

Houston,sorotkabar.com - Seorang astronaut NASA berhasil mengabadikan gambar menggetarkan dari luar angkasa yang menampilkan fenomena langka bernama "sprite" merah berbentuk ubur-ubur, memancarkan kilatan petir ke atas di langit Amerika Utara.

Fenomena visual menakjubkan ini dipotret oleh Nichole Ayers, pilot misi Crew-10 SpaceX sekaligus anggota Ekspedisi 72 dan 73 di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ia mengambil foto tersebut pada Kamis (3/7/2025), saat ISS melintasi badai petir besar yang melanda sebagian wilayah Meksiko dan Amerika Serikat bagian selatan, termasuk California dan Texas.

“Wah. Saat kami melewati Meksiko dan AS pagi ini, saya melihat makhluk halus ini,” tulis Ayers di platform X.

“Makhluk halus” yang dimaksud adalah TLE atau Transient Luminous Events, fenomena cahaya yang muncul di atmosfer atas akibat aktivitas listrik ekstrem dari badai petir di bawahnya.

TLE mencakup berbagai jenis kilatan atmosfer, termasuk blue jets, ELVES, dan sprites. Sprite merupakan jenis TLE yang paling umum dan menjadi subjek utama dalam foto Ayers.

Sprite kerap dijuluki "ubur-ubur langit" karena bentuknya yang bercabang seperti tentakel, meskipun beberapa orang menyebutnya “wortel” karena sulur-sulur cahaya yang merambat ke arah berlawanan menyerupai akar tanaman.

Sprite biasanya muncul di atas badai petir besar, termasuk badai yang disebabkan oleh topan.

Ukuran sprite dapat sangat bervariasi, dan yang terbesar dapat mencapai ketinggian hingga 80 kilometer di atas permukaan Bumi.

Warna merah yang khas berasal dari interaksi antara cahaya dan gas nitrogen di atmosfer atas, sebagaimana dijelaskan oleh Earth Observatory milik NASA.

Fenomena ini pertama kali tercatat pada 1950-an oleh penumpang pesawat, tetapi baru berhasil difoto pada 1989.

Menariknya, sprite juga telah diamati di atmosfer Jupiter, dan diperkirakan ada di Saturnus serta Venus. 

Meski telah diteliti selama lebih dari 30 tahun, para ilmuwan masih belum memahami sepenuhnya mengapa hanya sebagian sambaran petir yang dapat memicu munculnya sprite, sementara yang lain tidak.

Sprite dan TLE lainnya kadang-kadang dapat difoto dari permukaan Bumi jika kondisi sangat ideal.

Namun, astronot ISS memiliki sudut pandang yang istimewa karena berada di atas awan, memungkinkan mereka merekam kilatan petir dan TLE secara bersamaan, memberikan data penting bagi peneliti.

“Kami memiliki pemandangan yang luar biasa dari atas awan, sehingga para ilmuwan dapat memanfaatkan gambar seperti ini untuk lebih memahami pembentukan, karakteristik, dan keterkaitan TLE dengan badai petir,” ujar Ayers.

Pada Maret 2025 lalu, seorang astronot ISS juga memotret sprite merah samar yang muncul di atas “semburan petir raksasa” di New Orleans.

Sementara pada Juni 2024, Space.com melaporkan kemunculan sprite merah berbentuk ubur-ubur yang tampak mengambang sendirian di atmosfer tinggi Bumi, memberikan gambaran luar biasa tentang kekuatan alam semesta yang tersembunyi di balik badai petir.(*) 
 

Terkini