Pekanbaru,sorotkabar.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru kembali menorehkan prestasi dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional.
Lapas yang dipimpin Ewin Fransiskus Simangunsong itu sukses menggelar panen perdana buah nanas madu dan tanaman pakcoy hidroponik di area perkebunan dalam lingkungan lapas.
Panen perdana ini bukan sekadar seremoni, tapi jadi bukti nyata keseriusan Lapas Pekanbaru dalam membina warga binaan agar lebih mandiri, produktif, dan siap kembali ke masyarakat. Dengan semangat kemandirian, para warga binaan dibimbing menanam, merawat, hingga memanen sendiri hasil kebun mereka.
"Ini adalah hasil kerja keras bersama. Warga binaan kita latih dari nol, dan alhamdulillah hari ini kita bisa melihat hasil nyata. Panen ini bukan hanya mendukung program pemerintah soal ketahanan pangan, tapi juga jadi bukti bahwa warga binaan mampu berkarya positif," ungkap Kalapas Ewin kepada wartawan usai panen.
Program nanas madu dan pakcoy hidroponik ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian yang terus digencarkan oleh Lapas Pekanbaru.
Tak hanya tanaman, pembinaan juga meliputi sektor peternakan, perikanan, dan pertanian terpadu. Semuanya dirancang agar para warga binaan memiliki keterampilan praktis, bahkan jiwa wirausaha, saat kembali ke masyarakat kelak.
Menariknya, dalam proses pelatihan, pihak lapas turut melibatkan mitra dari Dinas Pertanian hingga praktisi lokal, agar warga binaan mendapat ilmu pertanian yang aplikatif dan sesuai kebutuhan zaman.
“Kami ingin membentuk lapas yang produktif dan edukatif. Di sini warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tapi juga mendapatkan bekal hidup baru. Karena semua orang layak mendapat kesempatan kedua,” tambah Kalapas.
Panen perdana nanas madu dan pakcoy ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lapas-lapas lain di Indonesia untuk berperan aktif dalam program ketahanan pangan sekaligus memperkuat pembinaan yang berkelanjutan dan berdampak langsung pada proses reintegrasi sosial.
Lapas Pekanbaru menunjukkan bahwa dari balik jeruji besi pun, asa dan semangat membangun bangsa tetap bisa tumbuh dan berbuah manis. (*)