Saksi Ungkap Detik-detik Pekerja Diserang-Diseret Harimau di Kerumutan Pelalawan

Kamis, 26 Juni 2025 | 23:32:27 WIB
Saksi ungkap detik-detik pekerja diserang-diseret harimau di Kerumutan Pelalawan (foto/int)

Pelalawan,sorotkabar.com  - Peristiwa memilukan menimpa seorang pekerja bernama Hadito pada Selasa malam (24/6/2025), sekitar pukul 19.30 WIB.

Hadito, yang bekerja di salah satu perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), tewas setelah diserang harimau Sumatera di areal Semenanjung Kerumutan, Kabupaten Pelalawan.

Kejadian tragis tersebut berlangsung saat Hadito keluar dari camp tempatnya bekerja untuk buang air, yang jaraknya sekitar 15 meter dari lokasi istirahat.

Menurut keterangan Firmansyah, saksi sekaligus rekan korban, saat malam itu mereka tengah beristirahat di Camp Mobile atau Camp Apung. Tiba-tiba, Firmansyah mendengar teriakan minta tolong dari Hadito yang memecah kesunyian malam.

Dalam keadaan gelap, Firmansyah segera menyalakan senter dan menyorot ke arah suara. Ia dikejutkan oleh pemandangan Hadito yang sedang diseret masuk ke dalam Petak Ukur Permanen (PUP) yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi korban buang air. Dengan berani, Firmansyah mengambil parang dan bergegas menghampiri, namun yang ditemukan hanyalah celana dan ponsel milik korban.

Setelah itu, Firmansyah menghubungi koordinator camp dan pekerja lain untuk melakukan pencarian. Tim kemudian menelusuri area tersebut dan menemukan jenazah Hadito dalam kondisi telungkup dengan luka cakaran dan gigitan fatal di leher serta punggung kanannya, ciri khas serangan harimau liar.

Jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke klinik distrik, lalu pada Rabu dini hari tanggal 25 Juni 2025 sekitar pukul 04.00 WIB, dilanjutkan ke Puskesmas Teluk Meranti untuk visum. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah sakit di Pekanbaru untuk penanganan lebih lanjut.

Menanggapi kejadian ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau langsung menurunkan tim Mitigasi dan Unit Penyelamatan Satwa (UPS) ke lokasi kejadian. Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Ujang Holisudin, S.Hut, menjelaskan bahwa tim berhasil menemukan jejak harimau di sekitar TKP. Diduga kuat terdapat dua individu harimau Sumatera berdasarkan ukuran jejak kaki yang berbeda ditemukan di area tersebut.

Sebagai tindak lanjut, BBKSDA Riau melakukan sosialisasi kepada seluruh pekerja di PBPH setempat agar lebih waspada dan memahami langkah antisipasi saat beraktivitas di kawasan hutan yang menjadi habitat satwa liar.

Ujang juga mengimbau masyarakat agar tidak memburu satwa mangsa alami harimau seperti rusa dan babi hutan, demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi potensi konflik antara manusia dan harimau.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak memburu mangsa harimau agar konflik serupa tidak terus berulang,” ujarnya. (*)
 

Terkini