Jakarta,sorotkabar.com – Hamparan busa dari limbah industri dan rumah tangga memenuhi aliran Kanal Banjir Timur (KBT), Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Kondisi ini membuat membuat sejumlah nelayan resah karena sulit mendapatkan ikan.
Pantauan , Rabu (18/6/2025), hamparan busa mirip salju memenuhi permukaan Kanal Banjir Timur di Marunda. Limbah busa itu muncul dari pintu air wier 3 Marunda yang ujungnya berbatasan dengan laut dan kampung nelayan.
Seorang nelayan Kasmin mengatakan semenjak limbah busa memenuhi Kanal Banjir Timur, dirinya dan nelayan lain sulit mendapatkan ikan. Mereka harus berlayar lebih jauh untuk mencari ikan sehingga membuat pengeluaran biaya bahan bakar minyak (BBM) bertambah.
"Limbah ini sangat mengganggu sekali karena ikan pun enggak ada, bahkan ikan bisa pada mati. Semenjak dibukanya kali KBT ini nelayan sangat terganggu," kata Kasmin.
Kasmin menduga limbah busa berasal dari pintu air Kanal Banjir Timur. Warga dan nelayan pernah berunjuk rasa memprotes kemunculan limbah busa itu karena membuat aktivitas mereka mencari nafkah terganggu. Ironinya, sampai saat ini tidak ada penanganan serius dari pemerintah.
"Demo sudah dilakukan oleh nelayan, tetapi kayaknya sampai sekarang enggak ada tanggapan apa-apa. Harapannya ingin kembali lagi seperti dahulu gitu, enggak ada limbah ini," tuturnya Kasmin.
Seorang petugas PPSU Kelurahan Marunda Saiman yang setiap hari bekerja di sekitar lokasi mengatakan kemunculan limbah busa sudah ada sejak Kanal Banjir Timur dibangun.
“Kadang-kadang juga dia hilang sendiri,” ujar Saiman.
Menurutnya, kemunculan busa itu sudah pernah dilakukan penelitian oleh dinas terkait. Namun ia tak mengetahui seperti apa hasilnya.
Kemunculan limbah busa di aliran kali di wilayah Jakarta Utara bukan hanya terjadi di Marunda, tetapi juga terjadi di kali wilayah Kamal Muara dan Ancol. Perlu ada tindakan tegas dari pemerintah agar. (*)