Sikat Debt Collector Ilegal, Empat Polisi Riau Dapat Penghargaan dari Kapolri dan Kapolda

Rabu, 07 Mei 2025 | 13:04:20 WIB
Empat personel Polda Riau yang menangkap debt collector ilegal di Pekanbaru menerima penghargaan dari Kapolri dan Kapolda. Foto:Bidhumas Polda Riau.

Pekanbaru, sorotkabar.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memberikan penghargaan kepada sejumlah personel yang menangani kasus debt collector ilegal di Kota Pekanbaru.

Penghargaan itu diberikan berdasarkan SKEP Kapolda Riau Nomor: KEP/184/V/2025 dan SKEP Kapolri Nomor: KEP/692/IV/2025.

Penyerahan penghargaan dilakukan di Mapolda Riau oleh Irjen Herry pada Rabu 7 Mei 2025. Irjen Herry memberikan penghargaan kepada empat personel yang menunjukkan respon cepat dan tindakan tegas terhadap praktik debt collector ilegal yang meresahkan warga Kota Pekanbaru, dan membuat kerusuhan beberapa waktu lalu.

Mereka adalah 2 personel Polresta Pekanbaru, Kasatreskrim Kompol Bery Juana Putra, Ipda Rizqi Indra Setiawan.

Kemudian dua personel Ditreskrimum Polda Riau AKBP Rooy Noor dan Aipda A. Anhar Rudali. Kapolda menekankan bahwa penghargaan ini hasil dari kerja tulus dan dedikasi tanpa pamrih yang dilakukan para personel Polri.

“Penghargaan ini adalah tuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada personel yang telah bekerja ikhlas, menghasilkan pelayanan terbaik, Magnum Opus, untuk masyarakat,” tegas Irjen Herry.

Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau dan Satreskrim Polresta Pekanbaru atas respon cepat mereka menindak praktik debt collector ilegal yang meresahkan warga.

Tak hanya itu, penghargaan dari Kapolri juga diberikan kepada Aiptu Jimmi Farma yang telah mendirikan dan mengelola pondok pengajian gratis bagi anak-anak kurang mampu sejak 2015.

Pondok tersebut kini membina lebih dari 300 santri tanpa memungut biaya sedikit pun. Irjen Herry mengingatkan pentingnya transformasi Polri tidak hanya secara struktural, tetapi juga transformasi etika dan moral.

“Kita harus bisa melakukan transformasi cara berpikir, berbicara, dan bertindak. Semua harus dilakukan dengan etika dan hati yang benar. Kita ini cerminan masyarakat di bumi Lancang Kuning,” ujarnya.

Alumni Akpol 1996 ini juga menyoroti pentingnya menjaga integritas, terutama menjelang peringatan Hari Bhayangkara. Menurutnya, di masa menjelang HUT Polri, seringkali muncul upaya dari pihak-pihak tertentu untuk mencoreng nama baik institusi.

“Saya minta semua saling mengingatkan. Jangan ada pelanggaran yang justru memperburuk citra Polri. Mari kita ubah stigma itu. Performa rekan-rekan sudah bagus, tolong dipertahankan dan ditingkatkan,” tuturnya dilansir dari jpnn.com.(*)

Terkini