Sungai Manggilang Meluap Bawa Kayu Gelondongan ke Aliran PLTA Koto Panjang

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:53:23 WIB
Potongan kayu gelondongan terbawa arus Sungai Manggilang ke aliran PLTA Koto Panjang Kampar.(foto: tribunpekanbaru.com)

Kampar,sorotkabar.com - Debit air masuk (inflow) ke Waduk PLTA Koto Panjang meningkat drastis dalam 24 jam terakhir, Kamis (11/12/2025).

Lonjakan inflow itu dipicu tingginya debit air dari sejumlah sungai besar di wilayah hulu, terutama di Sumatera Barat (Sumbar).

Informasi yang dihimpun menunjukkan, debit dari Sungai Batang Mahat di Kecamatan Pangkalan Koto Baru serta Sungai Manggilang di Kabupaten Lima Puluh Kota meningkat tajam sejak Rabu (10/12/2025).

Kondisi itu turut terekam dalam video amatir yang beredar di media sosial, menampilkan aliran Sungai Manggilang membawa potongan kayu berbagai ukuran.

Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah membenarkan adanya kenaikan debit air yang signifikan dari wilayah hulu.

“Iya, Sungai Manggilang dan Pangkalan naik,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

Catatan inflow menunjukkan peningkatan tajam hingga mencapai 1.633,01 meter kubik per detik (m³/s) pada Rabu pukul 19.00 WIB.

Kenaikan tersebut sudah terpantau sejak pagi dan terus meningkat hingga malam hari.

Memasuki Kamis pagi, inflow menunjukkan penurunan. Pada pukul 09.00 WIB, debit tercatat turun menjadi 529,79 m³/s.

Kondisi elevasi waduk juga mengalami kenaikan signifikan. Dari 76,10 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu pukul 06.00 WIB, elevasi naik menjadi 76,76 mdpl pada Kamis pukul 09.00 WIB, atau meningkat lebih dari 60 sentimeter dalam sehari.

Meski demikian, Dhani menegaskan belum ada rencana membuka pintu pelimpah (spillway gate). Seluruh debit keluar (outflow) masih dialirkan melalui turbin pembangkit.

“Elevasi masih berada di level rendah atau Low Water Level (LWL). Jadi belum ada kebutuhan membuka spillway,” jelasnya.

Sesuai standar operasional, pintu pelimpah hanya dibuka jika elevasi melebihi 83 mdpl dan inflow mencapai 1.000 m³/s atau lebih. Kondisi saat ini disebut masih dalam batas aman.(*)

Halaman :

Terkini