Jakarta,sorotkabar.com - Densus 88 Antiteror Polri menangkap lima orang yang berperan merekrut anak-anak dan pelajar untuk masuk ke dalam jaringan terorisme.
"Melakukan penegakan hukum terhadap kurang lebih lima orang dewasa yang berusaha melakukan rekrutmen terhadap anak-anak dan pelajar ya, kaitannya dengan jaringan terorisme," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam konferensi pers, Selasa (18/11).
"Jadi, dalam setahun ini ada lima tersangka yang sudah diamankan oleh Densus 88 dengan tiga kali penegakan hukum dari akhir Desember 2024 hingga kemarin hari Senin tanggal 17 November 2025," sambungnya.
Mayndra mengatakan proses penegakan hukum terhadap lima tersangka yang berperan sebagai perekrut tersebut masih berjalan.
Dalam kesempatan sama, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko merinci kelima tersangka itu berasal dari sejumlah wilayah. Yakni, FW alias YT usia 47 tahun asal di Medan, Sumatera Utara ditangkap pada 5 Februari.
Kemudian, LM usia 23 tahun asal Kabupaten Bangai, Sulawesi Tengah ditangkap pada 22 September. Lalu, PP alias BMS usia 37 tahun asal Sleman, DIY ditangkap pada 22 September.
Selanjutnya, MPSO usia 18 tahun asal Tegal, Jawa Tengah ditangkap pada 17 November. Dan terakhir ZZS alias BS usia 19 tahun asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat ditangkap pada 17 November.
Trunoyudo menyebut para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, game online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
"Adapun modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap. Propaganda pada awalnya didiseminasi melalui platform yang lebih terbuka seperti FB, Instagram, dan game online," ujarnya.
"Kemudian setelahnya mereka yang dianggap target potensial akan dihubungi secara pribadi atau japri. Melalui platform yang lebih tertutup seperti WhatsApp atau Telegram," sambungnya.(*)