Jakarta, sorotkabar.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jakarta melakukan penanaman 12 ribu pohon mangrove di pesisir Pantai Kresek, Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Senin (17/11/2025).
Kegiatan itu dilakukan sebagai upaya mengimbangi jejak karbon dan mendukung komitmen nasional menuju net zero emission dan penguatan ekonomi hijau.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jakarta, Iwan Setiawan, mengatakan saat ini Indonesia memiliki sekitar 3,4 juta hektare hutan mangrove. Sekitar 23 persen dari total mangrove dunia berada di Indonesia. Menurut dia, keberadaan mangrove memiliki peran penting sebagai benteng pesisir, penahan abrasi, habitat biota laut, serta penyerap karbon dengan kapasitas tinggi.
"Rehabilitasi mangrove menjadi strategi penting dalam menjaga kualitas lingkungan sekaligus mendukung ketahanan ekonomi masyarakat pesisir," kata Iwan usai melakukan penanaman pohon mangrove di Pulau Pari, Senin.
Msnurut dia, penanaman mangrove bertema “Menanam Harapan, Menjaga Kehidupan” itu juga merupakan bagian dari implementasi offset emisi Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025. BI Jakarta ingin mengimbangi jejak karbon dengan kegiatan itu.
Iwan menilai, perubahan iklim yang terjadi hari menjadi tantangan global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi daerah dan ketahanan sektor pariwisata. Karena itu, BI berupaya untuk terus memperkuat peran dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau melalui beberapa kebijakan strategis.
Ia mencontohkan, sejumlah kegiatan yang telah dilakukan adalah pengembangan keuangan berkelanjutan, pengembangan Kalkulator Hijau sebagai alat untuk mengukur potensi pengurangan emisi, penguatan ekosistem UMKM hijau, hingga perluasan transaksi digital rendah emisi seperti QRIS. Selain itu, langkah penguatan ekonomi hijau, digitalisasi sistem pembayaran, dan dukungan terhadap UMKM hijau, merupakan bagian dari upaya membangun ekonomi berkelanjutan.
Ia berharap, kegiatan itu dapat memperkuat kolaborasi dalam pembangunan ekonomi daerah yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan. "Sinergi ini menjadi fondasi green growth, di mana pertumbuhan ekonomi tidak lagi ditukar dengan degradasi lingkungan, melainkan dibangun melalui upaya pelestarian alam," ujar Iwan.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan, menilai upaya penanaman mangrove sangat penting untuk keberlanjutan sektor pariwisata di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Pari. Apalagi, Pulau Pari merupakan salah satu destinasi favorit di Kepulauan Seribu.
"Pulau Pari ini sebetulnya sangat dicintai oleh pengunjung. Kayaknya pulau terbanyak ditunjungi ini, dari data kami. Karena memang lebih dekat dengan Jakarta," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini masih banyak pantai yang berada di Pulau Pari. Keberadaan pantai-pantai itu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung. Namun, keberadaan pantai itu bisa tergerus abrasi apabila tidak dipelihara dengan baik.
"Makanya kami bahagia sekali dengan penanaman pohon ini. Mudah-mudahan, ini bisa terus berlanjut, supaya kita bisa menjaga kehidupan," ujar Sonti.(*)