Pekerja Tewas Menabrak Portal PT Ciliandra di Kampar, Tinggalkan Anak yang Masih Bayi

Selasa, 24 September 2024 | 18:08:45 WIB
Penampakan Pos Sekuriti PT Ciliandra Perkasa yang dibakar warga di Desa Siabu Kec Salo, Selasa (24/9/2024). 

Kampar.sorotkabar
com - Tragedi maut menimpa seorang warga Desa Siabu Kecamatan Salo, Kampar, Selasa (24/9/2024). Dia bernama Yandri yang tewas setelah menabrak portal yang melintang di jalan.

Yandri menjadi korban akibat portal yang dipasang oleh perusahaan tempatnya bekerja, PT. Ciliandra Perkasa.

Ia meninggalkan seorang istri dan anaknya yang masih bayi.

"Istri dan anaknya tinggal di Siabu ini. Anaknya satu, masih berumur sekitar 2,5 tahun," ungkap Kepala Desa Siabu, Tarmo

Menurut dia, korban berangkat dari rumah hendak bekerja sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu Langit masih gelap meliputi jalan mulus yang telah diaspal oleh Pemerintah Kabupaten Kampar itu.

Ia mendapat penjelasan dari warga, korban tiba-tiba menabrak portal. Wajahnya menghantam portal tersebut. Diduga meninggal dunia di tempat.

Menurut informasi  warga kesal dengan perusahaan yang memasang portal itu. Lalu membakar pos sekuriti.  

Ditanya soal aksi pembakaran itu, Tarmo mengatakan, warga spontan meluapkan kekesalannya.

Saat ia berada di rumah duka untuk menenangkan keluarga, tiba-tiba terdengar kabar jika pos sekuriti dibakar.

Ia mengaku banyak warga yang menanyainya. Ia sendiri tidak tahu adanya pemasangan portal.

Pihak perusahaan juga tidak pernah memberitahu Pemerintah Desa. 

Portal itu telah dilarang oleh Pemerintah Kabupaten Kampar. Bahkan Bupati Kampar, Almarhum Azis Zaenal pada masanya pernah membongkar paksa portal itu

Sejak itu, pembatasan jalan oleh perusahaan tak ada lagi. Ia kaget tiba-tiba portal dipasang kembali  sampai memakan korban jiwa.

"Saya nggak tahu kapan dipasang portal itu. Korban aja yang bekerja di perusahaan, nggak tau kan?," katanya. 

Ia telah dihubungi pihak Pemkab Kampar terkait kejadian itu. Sementara pihak perusahaan yang didampingi kepolisian, telah menemui keluarga korban. Perusahaan telah menyatakan bertanggungjawab.(*) 

Terkini