Bank Dunia Proyeksikan Harga Emas dan Perak Bakal Meledak pada 2026

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:34:11 WIB
Ilustrasi emas dan perak. (Freepik/Ravitaly)

Jakarta,sorotkabar.com - Harga emas dan perak dunia diperkirakan akan mencetak rekor tertinggi baru pada 2026, sebelum akhirnya melemah pada 2027. Proyeksi ini disampaikan oleh Bank Dunia dalam laporan terbaru mengenai prospek komoditas global.

Menurut laporan tersebut, dikutip dari Kitco, Jumat (31/10/2025), harga emas diprediksi akan naik sekitar 5% pada 2026, jauh lebih lambat dibandingkan lonjakan 50% yang terjadi tahun ini. Bank Dunia memperkirakan harga emas rata-rata mencapai US$ 3.575 per troi ons pada 2026. Sementara itu, harga perak diproyeksikan mencapai rata-rata US$ 41 per ons, naik 7,9% dari rata-rata harga saat ini.

Namun, tren kenaikan ini diperkirakan tidak akan berlanjut hingga 2027. Bank Dunia memproyeksikan harga emas akan turun lebih dari 5% menjadi rata-rata US$ 3.375 per troi ons, sedangkan harga perak diperkirakan merosot hampir 10% menjadi sekitar US$ 37 per troi ons.

“Reli dalam beberapa bulan terakhir didorong terutama oleh permintaan investasi, yang dipicu oleh kombinasi ketegangan geopolitik, kekhawatiran makroekonomi, dan ketidakpastian kebijakan yang tinggi, ditambah pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) serta pelonggaran kebijakan moneter,” tulis para analis Bank Dunia.

Mereka juga mencatat harga emas diprediksi meningkat hingga 42% pada 2025 (year-on-year).

Bank Dunia menilai, meskipun pada 2027 harga emas mungkin mengalami tekanan jual, pasar logam mulia ini masih akan berada pada level tinggi.

“Meski akan terjadi moderasi, harga emas tetap diperkirakan lebih dari 180% di atas rata-rata periode 2015–2019 pada 2026,” tulis laporan itu.

Untuk perak, prospeknya bahkan lebih positif. Permintaan investasi dan industri yang terus meningkat diyakini akan mendukung kenaikan harga.

“Permintaan perak diproyeksikan tumbuh stabil, mencerminkan perannya sebagai aset lindung nilai sekaligus komponen penting di sektor energi terbarukan dan produksi semikonduktor,” ujar Bank Dunia.

Meski demikian, Bank Dunia tetap memberi catatan bahwa risiko terhadap proyeksi harga masih ada. Apabila ketegangan geopolitik atau ketidakpastian kebijakan kembali meningkat, arus investasi ke aset aman seperti emas dan perak bisa melonjak, mendorong harga lebih tinggi dari perkiraan saat ini. Sebaliknya, meredanya ketegangan global atau kebijakan moneter yang lebih ketat dapat menekan permintaan investasi terhadap kedua logam tersebut.(*) 
 

Terkini