Jakarta,sorotkabar.com - Pada tahun 2025, tes kemampuan akademik (TKA) kembali menjadi sorotan karena perannya yang semakin penting dalam proses seleksi pendidikan nasional.
Untuk jenjang SMA/SMK sederajat, pelaksanaan TKA dijadwalkan pada November 2025. Sementara itu, bagi jenjang SD dan SMP, ujian ini akan digelar sekitar Maret atau April 2026.
Dengan semakin tingginya minat, tercatat lebih dari 3,5 juta siswa di seluruh Indonesia telah mendaftar hingga penutupan pendaftaran pada 5 Oktober 2025.
Menariknya, Kemendikdasmen juga membuka akses bagi siswa Indonesia di luar negeri agar dapat mengikuti ujian tanpa harus pulang ke Tanah Air.
Kondisi ini membuat pemahaman mengenai cara menghitung nilai TKA menjadi hal penting bagi siswa, orang tua, dan pendidik untuk membaca hasil secara tepat dan strategis.
Tahapan Cara Menghitung Nilai TKA
Berdasarkan Kepmendikdasmen Nomor 95/M/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA, proses penghitungan nilai dilakukan melalui beberapa tahapan sistematis untuk memastikan hasil yang adil dan akurat.
1. Analisis respons atau jawaban peserta
Setiap jawaban dianalisis menggunakan model penilaian standar seperti item response theory (IRT). Sistem ini menilai setiap butir soal berdasarkan tingkat kesulitan dan bobotnya agar hasil yang diperoleh mencerminkan kemampuan sebenarnya dari peserta.
2. Proses penilaian per mata uji
Setiap mata pelajaran dinilai secara terpisah. TKA mencakup tiga mata pelajaran wajib, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika, serta beberapa mata uji pilihan sesuai minat dan bidang yang diambil peserta.
3. Penggabungan nilai per peserta
Setelah setiap mata pelajaran dinilai, seluruh skor digabungkan untuk memperoleh nilai akhir TKA. Nilai akhir tersebut dinyatakan dalam rentang 0 hingga 100, dengan pembulatan hingga dua angka di belakang koma.
4. Kategori capaian nasional
Nilai akhir peserta kemudian dikelompokkan ke dalam empat kategori capaian nasional:
Istimewa.
Baik.
Memadai.
Kurang.
Kategorisasi ini membantu peserta mengetahui posisi capaian akademiknya dibandingkan standar nasional.
Sertifikat Hasil TKA (SHTKA)
Setiap peserta akan menerima sertifikat hasil TKA (SHTKA) dalam bentuk digital atau cetak dari satuan pendidikan masing-masing. Sertifikat ini berfungsi sebagai bukti resmi capaian hasil ujian yang diakui secara nasional.
Isi Sertifikat Hasil TKA
Mengacu pada Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA, sertifikat hasil TKA sekurangnya berisi:
Nomor sertifikat hasil TKA.
Nama dan nomor pokok satuan pendidikan asal.
Nama dan nomor pokok satuan pendidikan pelaksana.
Nama lengkap peserta.
Tempat dan tanggal lahir.
Nomor induk siswa nasional (NISN).
Nilai dan kategori capaian TKA.
Tanggal penerbitan sertifikat.
Baik siswa dari jalur pendidikan formal maupun nonformal yang mengikuti TKA berhak menerima sertifikat ini.
Nilai TKA sebagai Syarat SNBP 2026
Mulai tahun 2026, nilai TKA menjadi syarat wajib dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP).
Dalam ketentuan baru SNPMB 2026, siswa yang memenuhi syarat atau eligible untuk mengikuti SNBP adalah mereka yang termasuk dalam kuota sekolah dan memiliki nilai TKA sesuai ketentuan resmi.
Artinya, hasil TKA tidak hanya sekadar mencerminkan kemampuan akademik, tetapi juga menjadi faktor penting dalam proses penerimaan mahasiswa baru di berbagai perguruan tinggi negeri.
Catatan Penting tentang Nilai TKA
Beberapa hal penting yang perlu diketahui mengenai nilai TKA:
Nilai TKA tidak menentukan kelulusan siswa, melainkan berfungsi sebagai alat bantu seleksi dan validasi penilaian akademik sekolah.
Bobot atau skema penggunaan nilai TKA dalam seleksi (seperti SNBP) dapat berbeda antara perguruan tinggi. Ada yang menjadikannya komponen tambahan atau memberi bobot khusus.
Pedoman resmi seperti Kepmendikdasmen Nomor 95/M/2025 tentang Pedoman Penyelenggaraan TKA, menjadi acuan utama dalam sistem penilaian dan penghitungan nilai TKA.
Pentingnya Memahami Cara Hitung Nilai TKA
Memahami cara hitung nilai TKA sangat penting bagi siswa dan pendidik agar dapat menilai hasil ujian dengan bijak.
Dengan memahami mekanisme penilaian, peserta dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya, serta menyiapkan strategi belajar yang lebih tepat untuk tahap pendidikan selanjutnya.
Karena sistem penilaian TKA bisa diperbarui setiap tahun, pastikan untuk selalu mengikuti informasi resmi dari Kemendikdasmen dan SNPMB. Dengan begitu, hasil TKA tidak sekadar menjadi angka di sertifikat, tetapi menjadi pijakan awal menuju kesuksesan akademik yang lebih terarah.(*)