Hamas dan Israel Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

Kamis, 09 Oktober 2025 | 20:22:56 WIB
AP Photo/Hussein MallaAnggota kelompok kemanusiaan memegang poster dalam sebuah protes yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza di Lapangan Martir di pusat kota Beirut, Lebanon, Senin, 15 September 2025.(rep)

Kairo, sorotkabar. com – Kesepakatan tahap pertama antara delegasi kelompok Hamas dan Israel dilaporkan telah tercapai.

 Pengumuman gencatan senjata di Gaza bisa diumumkan dalam beberapa jam mendatang.

“Telah tercapai kesepakatan mengenai tahap pertama dari Inisiatif Trump dalam perundingan di Sharm El-Sheikh, yang mencakup gencatan senjata dan pertukaran tahanan,” demikian maklumat yang diterima Republika dari pihak Palestina yang mengetahui jalannya perundingan, Kamis (9/10/2025). Sumber tersebut menegaskan bahwa suasana perundingan sangat positif, dan kemungkinan besar pengumuman resmi gencatan senjata akan dilakukan dalam beberapa jam ke depan.

Pihak Hamas juga telah melansir pernyataan terkait kesepakatan itu. “Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengumumkan telah tercapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza, menarik pasukan pendudukan, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan, dan melakukan pertukaran tahanan,” bunyi pernyataan yang diterima Republika.

Hamas menyatakan bahwa kesepakatan itu dicapai setelah berkonsultasi secara “bertanggung jawab dan serius” dengan faksi-faksi perlawanan Palestina terkait dengan usulan Presiden Trump di Sharm El-Sheikh.  

“Kami menyerukan kepada Presiden Trump, negara-negara penjamin perjanjian, serta seluruh pihak Arab, Islam, dan internasional, untuk memastikan bahwa pemerintah pendudukan melaksanakan semua kewajiban yang telah disepakati, serta tidak membiarkannya menghindar atau menunda pelaksanaan apa yang telah disetujui.”

Mereka kemudian menyampaikan salam hormat kepada rakyat di Jalur Gaza, di Yerusalem, Tepi Barat, dan di seluruh Palestina maupun di pengasingan, yang telah menunjukkan keberanian, kehormatan, dan keteguhan luar biasa dalam menghadapi rencana fasis penjajah. “Pengorbanan dan keteguhan mereka telah menggagalkan upaya Israel untuk menundukkan dan mengusir rakyat kami.”

“Kami menegaskan bahwa pengorbanan rakyat kami tidak akan sia-sia, dan kami akan tetap setia pada janji kami  tidak akan pernah melepaskan hak-hak nasional rakyat kami hingga tercapai kebebasan, kemerdekaan, dan penentuan nasib sendiri.”

Anggota Brigade Izzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengambil bagian dalam parade gencatan senjata di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Ahad, 19 Januari 2025. - ( AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Sebelumnya, Penasihat Media Ketua Biro Politik Gerakan Hamas, Saudara Taher Al-Nunu dari Sharm El-Sheikh melaporkan delegasi Hamas menunjukkan sikap positif, suasana optimisme mewarnai perundingan terkini.

Di tengah upaya regional dan internasional yang terus berlangsung untuk mencapai kesepakatan komprehensif yang dapat mengakhiri perang berkepanjangan di Jalur Gaza, ia memaparkan perkembangan terbaru terkait jalannya perundingan yang diikuti oleh delegasi Hamas dan para mediator.

“Delegasi Hamas menunjukkan sikap positif dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai kemajuan dan menyelesaikan kesepakatan,” kata dia dalam lansiran semalam.

Ia mengatakan para mediator melakukan upaya besar untuk menghilangkan berbagai hambatan dalam penerapan langkah-langkah gencatan senjata, dan semangat optimisme terasa di antara semua pihak. Perundingan berfokus pada mekanisme pelaksanaan penghentian perang, penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza, dan pertukaran tahanan.

“Hari ini dilakukan pertukaran daftar nama tahanan yang akan dibebaskan sesuai dengan kriteria dan jumlah yang telah disepakati,” ujarnya.

Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama rencana perdamaiannya. Dia menekankan bahwa "ini berarti semua sandera akan segera dibebaskan," dan bahwa Israel akan menarik pasukannya ke garis yang disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat dan abadi.

Trump mengindikasikan dalam sebuah postingan di Truth Social bahwa semua pihak akan diperlakukan secara adil, dan menyebut pengumuman tersebut sebagai "hari yang baik bagi dunia Arab dan Islam, Israel, dan Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada mediator dari Qatar, Mesir, dan Turki."

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan bahwa perjanjian tersebut akan mengarah pada gencatan senjata dan pembebasan tahanan Israel dan Palestina.

Sebelumnya, sumber mengungkapkan kepada Aljazirah bahwa mediator mendapat tanggapan positif dari delegasi Palestina dan Israel terkait tahap pertama rencana Presiden AS Donald Trump. Sumber tersebut mengkonfirmasi bahwa perjanjian tersebut sedang diselesaikan dengan pihak Palestina dan Israel setelah semua hambatan besar telah diatasi.

Channel 12 Israel mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa perjanjian tersebut akan ditandatangani pada Kamis, dan pembebasan tahanan pertama akan dilakukan pada hari Sabtu atau Ahad.

Dalam konteks ini, Otoritas Penyiaran Israel mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan bahwa persiapan sedang dilakukan untuk kemungkinan mengumumkan kesepakatan tersebut dalam beberapa jam ke depan.

Hal ini terjadi tak lama sebelum Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyampaikan memo kepada Presiden Trump secara langsung dalam pertemuan meja bundar. CNN melaporkan bahwa memo yang disampaikan Rubio kepada Trump selama diskusi meja bundar tampaknya menunjukkan bahwa kesepakatan mengenai Gaza sudah sangat dekat.

CNN juga mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa Presiden Trump diperkirakan akan segera mempublikasikan postingan di platform Truth Social. 

Agence France-Presse melaporkan bahwa Washington sedang mempersiapkan teks pidato yang diperkirakan akan disampaikan Trump untuk mengumumkan perjanjian mengenai Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji apa yang ia sebut sebagai “hari besar bagi Israel,” dengan mengatakan bahwa ia akan “mengumpulkan pemerintahan besok [Kamis] untuk menyetujui perjanjian tersebut dan memulangkan semua orang berharga kami yang diculik”.

Diposting di X, Netanyahu mengatakan bangsanya bersatu di belakang keluarga mereka yang ditahan di Gaza, dengan mengatakan: “Dan mereka kembali dari tanah musuh… dan anak-anak mereka kembali ke perbatasan mereka.”

Dia berterima kasih kepada militer dan pasukan keamanan Israel, serta Presiden Trump dan timnya “atas komitmen mereka terhadap misi suci untuk membebaskan orang-orang kami yang diculik”.

“Dengan pertolongan Tuhan, bersama-sama kita akan terus mencapai semua tujuan kita dan memperluas perdamaian dengan tetangga kita,” tulis Netanyahu.

Sedangkan koresponden Aljazirah  Hani Mahmoud melaporkan, warga di Gaza mulai mendengar kabar soal kesepakatan dan bertanya-tanya.

“Banyak orang tidak memiliki listrik atau akses internet jadi saya tidak mendengar reaksi apapun, saya pikir orang-orang mencoba untuk tidur.

Namun suasana di sana lebih sepi pada malam sebelumnya, tidak ada suara  drone di latar belakang sehingga memberikan ketenangan pikiran bagi orang-orang setelah malam yang melelahkan.”

“Ini adalah momen bersejarah dan secara pribadi, sungguh melegakan. Orang-orang akan bersemangat dan sangat bahagia. Tapi kita akan lihat apa yang terjadi dalam beberapa jam mendatang.”(*) 
 

Terkini