Evi Yuliana (1912) yang bermain di papan 3 juga tampil baik dengan buah hitam dan dapat berbagi angka dengan lawannya WFM Sofia Blokhin (2036). "Tekanan lawan bisa ditangkis, Evi juga melakukan counterplay di lajur sayap menteri sehingga keduanya saling melakukan tekanan di titik lemah masing-masing, namun akhirnya sepakat remis,"ujar Lisa Lumongdong, Kapten Tim Catur Putri Indonesia.
Pemain papan 4, Clementia Adeline (1550) sebenarnya sudah terdesak oleh WCM Grete Olde (1952), namun karena lawannya ini melakukan kesalahan fatal, Clementia jadi unggul. Sayangnya sisa waktu berpikirnya tinggal sedikit, ia tak mau mengambil resiko dan permainan berakhir remis.
Lisa menambahkan para pemain putri ini memiliki semangat yang uar biasa, terlihat dari usaha mereka yang pantang menyerah saat melawan Estonia ini.