Siak, sorotkabar.com - Perusahaan asal Jepang PT Sinergi Kharisma Yuda (SKY) melakukan penandatanganan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Siak, Riau PT Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) dan anak perusahaannya PT Samudera Siak.
Tak tanggung-tanggung, PT SKY menggelontorkan investasi senilai Rp1,7 triliun untuk pembangunan di kawasan industri dan pengembangan fasilitas pendukung Pelabuhan Tanjung Buton.
"Alhamdulillah sudah disepakati antara PT SKY dengan BUMD kita. Total investasi Rp1,7 triliun," kata Bupati Siak Afni di Zamrud Room, Komplek Rumah Rakyat Siak, Rabu (1/10/2025).
Ia menyampaikan, investasi ini merupakan langkah maju untuk Siak. Komitmennya jelas bagaimana setiap investasi yang masuk ke Siak harus bisa memberikan kemudahan-kemudah bagi para investor.
Afni menjelaskan, PT SKY adalah perusahaan gabungan Indonesia-Jepang yang fokus pada energi terbarukan, memanfaatkan limbah kelapa sawit (cangkang sawit) sebagai bahan bakar biomassa, serta mengembangkan produk turunan seperti pellet biomassa.
"Prinsipnya perusahaan ini mengekspor cangkang. Nantinya, usaha ini akan berkembang menjadi multi usaha, terutama bisnis kepelabuhan Tanjung Buton," katanya.
Adapun kebutuhan lahan bagi PT SKY seluas 7 hektare untuk pengembangan. Saat ini, lahan yang sudah tersedia setengah hektare dan digunakan untuk penumpukan cangkang kelapa sawit yang dipilih karena kualitas terbaik yaitu dari Riau. Pemerintah daerah menyiapkan lahan ini sebagai bentuk kolaborasi dengan investor.
"Insyaallah KITB mulai berdenyut luar biasa, kami ingin investasi ini memberikan efek pada ekonomi daerah dan masyarakat, termasuk Pelabuhan Tanjung Buton. Kami mau BUMD berada di depan. Investor memberi support investasi, dan kami menyediakan lahannya, inilah bentuk kolaborasi kami," kata Afni.
Presiden Direktur PT SKY Yoshiyuki Kawamura menegaskan, kerja sama ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama dan memastikan keberlanjutan investasi.
"Hari ini menjadi langkah penting bagi kami. Setelah empat tahun berjalan, kami melihat Pelabuhan Tanjung Buton memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh," kata CEO asal Jepang tersebut.
Ia menyebutkan Ini bukan hanya soal pelabuhan, tapi membangun ekosistem industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan nilai tambah komoditas yang selama ini diekspor mentah.
"Semoga kerja sama ini semakin kuat dengan kolaborasi bersama pemerintah daerah," tutup Kawamura.(*)