Pekanbaru,sorotkabar.com – Kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mulai menyelimuti sejumlah wilayah di Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir. Meningkatnya intensitas asap telah memicu kekhawatiran masyarakat terhadap dampaknya terhadap kesehatan, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan.

Menanggapi kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih melakukan kajian terkait kemungkinan meliburkan aktivitas sekolah serta mewajibkan penggunaan masker bagi peserta didik. Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyampaikan bahwa keputusan baru akan diambil usai rapat koordinasi yang dijadwalkan siang ini.

"Rencana kami nanti sore akan rapat, kita tidak bisa bergegas memutuskan kebijakan. Harus berdasarkan data kondisi udara terkini," ujar Agung, Rabu (23/7/2025).

Menurut Agung, saat ini kualitas udara masih tergolong baik, terlebih karena hujan sempat turun di wilayah Pekanbaru, yang membantu mengurangi konsentrasi asap. Namun demikian, pihaknya tetap waspada terhadap potensi memburuknya kualitas udara yang bisa berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.

Terkait penggunaan masker di kalangan pelajar, Pemko Pekanbaru belum memberlakukan kewajiban tersebut. Agung menekankan bahwa keputusan akan didasarkan pada hasil penilaian kualitas udara dari instansi terkait.

"Kita tunggu penilaian udara ini. Apakah sudah masuk kategori wajib pakai masker atau belum, karena ini berkaitan langsung dengan risiko ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)," tambahnya.

Rapat koordinasi yang akan digelar siang ini diharapkan menghasilkan rekomendasi penting, termasuk regulasi proses belajar mengajar di tengah ancaman kabut asap. Jika diperlukan, Pemko Pekanbaru akan segera menerbitkan surat edaran resmi untuk menyesuaikan aktivitas pendidikan dengan kondisi udara terkini.

"Tapi kalau kita lihat hari ini, kondisi udara masih relatif stabil. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi, apalagi kemarin juga sudah turun hujan," pungkas Agung.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengurangi aktivitas di luar ruangan jika kabut asap kembali menebal. Pemko juga mengajak warga untuk mengikuti informasi resmi dari pemerintah terkait perkembangan kualitas udara dan potensi kebijakan yang akan diberlakukan. (*)