Program ISWMP Bantu Padang Wujudkan Kota Bersih dan Bebas Sampah

Kamis, 18 September 2025 | 22:05:27 WIB
Program improvement of solid waste management to support regional and metropolitan cities project (ISWMP) hadir di Kota Padang untuk membantu penanganan masalah sampah. (Istimewa/Istimewa)

Padang,sorotkabar.com – Pertumbuhan penduduk di Kota Padang, Sumatera Barat, yang kini melampaui 900.000 jiwa membuat persoalan pengelolaan sampah semakin menantang. Setiap harinya Kota Padang menghasilkan lebih dari 640 ton sampah. 

Mayoritas sampah tersebut masih berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA), sebagian kecil berhasil didaur ulang, sementara sisanya kerap masuk ke sungai, saluran drainase, bahkan hingga ke pantai.

Selama ini, pola pengelolaan yang digunakan masih didominasi metode kumpul-angkut-buang, di mana sampah bercampur tanpa pemilahan lalu langsung dikirim ke TPA.

Situasi tersebut menjadikan Padang salah satu lokasi strategis dalam upaya pemerintah mencapai target pengelolaan sampah perkotaan 100% sesuai amanat RPJMN 2020–2024 serta Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenisnya.

Melihat persoalan tersebut, program improvement of solid waste management to support regional and metropolitan cities project (ISWMP) hadir di Kota Padang. Tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membenahi sistem layanan dari hulu hingga hilir.

“Ke depan, masyarakat perlu terus membiasakan diri memilah sampah sejak dari rumah. Kota ini tidak akan pernah bersih tanpa keterlibatan aktif warganya,” tegas Wali Kota Padang, Fadly Amran, Rabu (17/9/2025).

Untuk memastikan pendekatan ini berjalan efektif, PPAM Kota Padang memfasilitasi wilayah percontohan yang bisa menjadi tolok ukur penerapan program di lapangan. Rukun wilayah (RW) 02 Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, dipilih sebagai lokasi pilot project pertama. Dengan jumlah warga sekitar 250 keluarga yang terdiri dari sekitar 1.000 jiwa, kawasan ini menjadi titik awal pengujian sistem pilah sampah berbasis warga. 

Berbagai tantangan muncul sepanjang pelaksanaan program. Rendahnya kesadaran warga menjadi hambatan utama, sebagian besar masih menganggap pemilahan sampah sebagai pekerjaan tambahan yang merepotkan. 

PPAM Kota Padang telah menetapkan 16 kelurahan sebagai wilayah prioritas untuk replikasi program.

Selain itu, program ini juga melibatkan lintas sektor untuk memperluas jangkauan edukasi. Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan digandeng untuk mendorong partisipasi anak-anak dan keluarga, sehingga pesan tentang pentingnya memilah sampah dapat ditanamkan sejak dini dan dibawa ke lingkungan rumah tangga. 

Wali Kota Fadly berharap sinergi ini diharapkan mampu mempercepat perubahan perilaku masyarakat sekaligus memperkuat fondasi pengelolaan sampah berbasis warga di Kota Padang

Target akhir program ini adalah menjangkau 20% masyarakat Kota Padang agar aktif memilah sampah dari rumah dan atau menjadi nasabah bank sampah. 

“Saat ini, Pemerintah Kota Padang tengah menyusun regulasi untuk memastikan pengelolaan sampah berbasis masyarakat mendapatkan dukungan struktural yang kuat,” tambah Fadly Amran.(*) 
 

Terkini