Ismail Haniyeh Tewas, Ayatollah Khamenei: Tugas Kami untuk Balas Dendam!

Kamis, 01 Agustus 2024 | 17:02:48 WIB
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Foto : detik/int)

JAKARTA, sorotkabar.com - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan memberikan "hukuman keras" bagi Israel setelah pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, ibu kota Iran pada hari Rabu (31/7/2024).

"Dengan tindakan ini, rezim Zionis kriminal dan teroris menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri, dan kami menganggapnya sebagai tugas kami untuk membalas dendam atas darahnya karena ia telah menjadi martir di wilayah Republik Islam Iran," kata Ayatollah dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA, dilansir AFP, Rabu (31/7/2024).

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran juga mengatakan pembunuhan itu "akan ditanggapi dengan respons yang keras dan menyakitkan."

"Iran dan front perlawanan akan menanggapi kejahatan ini," katanya dalam sebuah pernyataan, menggunakan istilah yang digunakan Teheran untuk merujuk pada kelompok-kelompok militan sekutu di seluruh Timur Tengah.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian yang baru dilantik, juga menyatakan kegeramannya atas pembunuhan Haniyeh. Dia bersumpah akan membuat Israel "menyesali" pembunuhan tersebut.

"Republik Islam Iran akan mempertahankan integritas teritorial, kehormatan, kebanggaan, dan martabatnya, serta membuat para penyerbu teroris menyesali tindakan pengecut mereka," kata Pezeshkian dalam sebuah postingan di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

Dia berduka atas kepergian Haniyeh yang disebutnya sebagai "pemimpin yang pemberani".

Media Iran melaporkan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal pada Rabu (31/7) yang menghantam kediaman yang ditinggalinya selama berada di Teheran. Serangan ini terjadi setelah Haniyeh menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian sehari sebelumnya.

Kantor berita Iran, Fars News Agency, melaporkan bahwa Haniyeh yang sedang berada di Teheran usai menghadiri seremoni pelantikan Pezeshkian pada Selasa (30/7), tewas akibat "serangan rudal yang diluncurkan dari udara" pada Rabu (31/7).

"Haniyeh, yang datang ke Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan presiden, sedang tinggal di salah satu kediaman khusus veteran perang di Teheran bagian utara, ketika dia menjadi martir oleh sebuah rudal yang diluncurkan dari udara," kata berita Fars dalam laporannya.

Sejumlah media lokal Iran lainnya menyampaikan laporan serupa.***
 

Terkini