Pekanbaru,sorotkabar.com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kementerian Haji dan Umrah Provinsi Riau, Defizon, mengungkapkan adanya fenomena menarik pada proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini. Tercatat, sebanyak 1.045 calon jemaah haji asal Riau tidak melakukan pelunasan pada tahap pertama yang berakhir pada 23 Desember lalu.
Rendahnya angka pelunasan ini berdampak signifikan pada pengisian kuota. Defizon menjelaskan bahwa persentase pelunasan di Riau saat ini berada di angka 77,56%. Meski angka ini masih di atas rata-rata nasional yang sebesar 73,9%, jumlah jemaah yang tidak melunasi tergolong cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Defizon memaparkan bahwa kuota Haji Riau tahun ini mengalami penurunan menjadi 4.682 orang, berkurang 365 kursi dari tahun sebelumnya yang berjumlah 5.047. Hal ini dipicu oleh kebijakan Menteri Agama yang melakukan penyetaraan masa tunggu di seluruh Indonesia.
"Kebijakan Bapak Menteri adalah menyamakan masa tunggu di seluruh Indonesia agar tidak ada ketimpangan yang terlalu jauh, seperti di Sulawesi Selatan yang masa tunggunya hampir mencapai 50 tahun," ujar Defizon didampingi Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliari, saat Coffe Morning dengan wartawan di Kemenag Riau, Rabu (24/12/2025).
Akibat banyaknya sisa kuota dari tahap pertama, Kemenag akan membuka pelunasan tahap kedua pada 2-9 Januari 2026. Defizon menegaskan bahwa untuk memastikan kuota terserap 100%, pihaknya akan menarik jemaah dari daftar tunggu berikutnya.
Jemaah yang awalnya dijadwalkan berangkat pada tahun 2027 kini memiliki peluang besar untuk berangkat lebih awal di tahun ini guna mengisi kekurangan pengisi kuota tersebut. Langkah ini diambil agar tidak ada kursi kosong yang tersisa dalam keberangkatan haji tahun ini.
Selain jemaah daftar tunggu, prioritas pelunasan tahap kedua juga akan diberikan kepada jemaah lanjut usia (Lansia). Di Riau sendiri, dari alokasi 234 kursi khusus lansia, baru 63 orang yang telah melakukan pelunasan.(*)