Enam Titik Karhutla Terpantau di Riau, Pemadaman Gencar Dilakukan dari Darat dan Udara

Jumat, 31 Oktober 2025 | 23:39:32 WIB
Ilustrasi BPBD padamkan Karhutla yang terjadi di Riau (foto/int)

Pekanbaru,sorotkabar.com – Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali digencarkan di Provinsi Riau.

Sejak pagi, tim gabungan dari BPBD, Manggala Agni, TNI, dan Polri terus berjibaku memadamkan api di enam titik yang terpantau di beberapa kabupaten.
 
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Provinsi Riau, enam titik api itu tersebar di Kabupaten Rokan Hilir dua titik, Indragiri Hilir dua titik, Indragiri Hulu satu titik, dan Siak satu titik.

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD dan Damkar Provinsi Riau, Jim Gafur, mengatakan bahwa seluruh titik api saat ini sedang dilakukan pemadaman baik melalui jalur darat maupun udara. Empat helikopter water bombing dikerahkan untuk mempercepat proses penanganan di wilayah yang sulit dijangkau.
 
“Saat ini sekitar sepuluh hektare lahan sedang dilakukan pemadaman. Helikopter water bombing difokuskan di wilayah Indragiri Hilir, Rokan Hilir, dan Siak,” ujar Jim Gafur, Jumat (31/10/2025).
 
Ia menjelaskan, kondisi cuaca panas dan kering membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit. Sebagian besar lahan yang terbakar adalah lahan gambut yang mudah menyala dan sulit dipadamkan karena api bisa menjalar di bawah permukaan tanah.

“Kendala utama di lapangan adalah suhu tinggi dan lahan gambut yang kering. Selain itu, beberapa titik sumber air cukup jauh dari lokasi, sehingga proses pendinginan membutuhkan waktu lebih lama,” katanya.
 
Meski menghadapi kendala, tim gabungan terus bekerja keras agar api tidak meluas ke kawasan permukiman dan perkebunan warga. Pemantauan udara juga terus dilakukan untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul di sekitar lokasi kebakaran.

BPBD Riau mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Selain berisiko menimbulkan kebakaran besar, tindakan tersebut juga dapat memperburuk kualitas udara dan mengganggu kesehatan masyarakat.(*) 

Terkini