Gletser Swiss Susut 3 Persen dalam Setahun, Terburuk dalam Satu Dekade

Kamis, 02 Oktober 2025 | 23:39:40 WIB
Gian Ehrenzeller/Keystone via APLembaga pemantau gletser, GLAMOS, melaporkan gletser di Swiss mencatat penyusutan signifikan dalam 12 bulan terakhir, menjadi yang keempat terbesar sepanjang sejarah pencatatan. (ilustrasi)

Jakarta,sorotkabar.com - Lembaga pemantau gletser, GLAMOS, melaporkan gletser di Swiss mencatat penyusutan signifikan dalam 12 bulan terakhir, menjadi yang keempat terbesar sepanjang sejarah pencatatan. 

Musim dingin dengan sedikit salju, terutama di timur laut Alpen Swiss, disusul gelombang panas pada Juni, membuat gletser kehilangan sekitar 3 persen massa es totalnya, menurut laporan GLAMOS dan Komisi Kriosfer Swiss.

“Ini benar-benar jumlah yang besar,” kata Direktur GLAMOS, Matthias Huss, Rabu (1/10/2025).

Laporan tersebut mencakup tahun hidrologi Oktober hingga September. Meskipun pencairan tahun ini tidak se-ekstrem 2022 dan 2023, ketika gletser kehilangan masing-masing 5,9 persen dan 4,4 persen, tren jangka panjang tetap mengkhawatirkan.

Menurut Huss, Swiss kini mencatat dekade terburuk dalam sejarah pencairan gletser. Sejak 2015, seperempat volume gletser negara itu hilang. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Gletser Rhone di Kanton Valais.

Gletser Rhone, yang pernah menjadi gletser terbesar di Eropa pada Zaman Es, terus menyusut dengan cepat. Tahun ini saja ketebalannya berkurang rata-rata 1,5 meter.

GLAMOS mencatat sekitar 100 gletser di Swiss telah lenyap antara 2016 dan 2022, dan memperingatkan sebagian besar gletser lain bisa hilang pada akhir abad ini. “Sayangnya, tidak banyak yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan gletser, mereka akan terus mundur, bahkan jika iklim distabilkan hari ini,” ujar Huss dikutip dari laman Reuters.

Namun, ia menambahkan, bila emisi karbon dioksida global turun ke nol dalam 30 tahun ke depan, sekitar 200 gletser Swiss di ketinggian tinggi (high elevation) masih bisa diselamatkan.

Gletser di bawah 3.000 meter di atas permukaan laut menjadi yang paling terpukul tahun ini. Gletser Silvretta di timur laut Swiss mengalami pencairan besar setelah wilayah itu mencatat jumlah salju terendah dalam lebih dari 100 tahun.

Huss juga memperingatkan pencairan gletser meningkatkan ketidakstabilan gunung. Kondisi ini dapat memicu longsoran es dan batu, seperti runtuhnya gletser yang menghancurkan desa Blatten di Valais pada Mei lalu.(*)

Halaman :

Terkini